Jumat, 03 Desember 2010

Jadi Pengusaha Sukses, Siapa Takut...?

Pengusaha sukses dunia akhirat, mungkin itulah yang menjadi cita-cita sebagian besar mahasiswa Indonesia saat ini. Pengusaha atau istilah kerennya entrepreneur adalah pilihan profesi yang ‘katanya’ cukup menjanjikan mengingat jumlah pelamar pekerjaan di sejumlah instansi semakin meningkat dan tingkat pengangguran pun juga tak berkurang.
Tak sedikit yang ingin berwirausaha tapi hanya sebatas rencana. Yang jadi masalah dalam diri calon pengusaha ini adalah masalah modal. Yap, modal ide dan juga dana. Jawaban dari permasalahan ini hanya satu, yaitu diri sendiri. Abdurrahman bin ‘Auf, saudagar kaya yang juga sahabat Rasul ini memulai usahanya dengan bermodalkan diri sendiri. Yaitu, datang ke Madinah bermodal dengkul, ber-usaha di sana dan akhirnya mendominasi pasar mengalahkan para pengusaha Yahudi.
Prinsip yang dipegang Abdurrahman bin ‘Auf adalah mandiri. Di saat beliau mendapat tawaran yang cukup keren dari Sa’ad bin Rabi’ untuk memilih dan mengambil separoh hartanya, beliau menolak dan “hanya” butuh info tentang letak pasar. Sa’ad bin Rabi’ adalah penduduk Madinah yang kaya raya tapi tidak pelit seperti sebagian besar orang kaya. Dari kisah tersebut, dapat kita ambil pelajaran bahwa dalam memulai usahanya, Abdurrahman tidak minta back-ingan saudaranya. Mandiri bukan?
Lalu bagaimana dengan kita saat ini? Kalau kita mau jujur pada diri kita sendiri tentunya kita begitu jauh dengan beliau, laksana bumi dan langit mungkin. Abdurrahman bin ‘Auf seorang pembisnis muslim yang luar biasa, sedangkan kita lebih tepatnya belajar bisnis juga belum jalan-jalan yang ada rencana terus tanpa gerak yang nyata.
Informasi memang begitu penting, lihat lagi kisah Abdurrahman bin ‘Auf. Beliau hanya bermodalkan informasi dari Sa’ad dan bisa menjadi pengusaha sukses. Yang menjadikan bisnis beliau sukses dan berkah adalah karena beliau sangat memperhatikan kehalalan bisnisnya. Beliau semakin sukses dan berkah karena harta yang diperolehnya bukan untuk simpanan pribadi melainkan untuk kepentingan di jalan Allah.
Nah, kemandirian dalam berbisnis atau berwirausaha seperti yang dicontohkan Abdurrahman bin ‘Auf tidak selamanya berujung dengan sebuah kegagalan. Ingat, kegagalan adalah jalan menuju kesuksesan. Kalau sekali gagal kemudian kita berpaling dari tujuan kita, tentu saja kita tidak akan menemukan titik tujuan kita, yaitu sukses. Kalau kita mau berusaha tidak menutup kemungkinan pengusaha sukses dunia akhirat tidak hanya sebatas isapan jempol belaka. Sekali lagi, lihatlah Abdurrahman bin ‘Auf. Sukses dunia akhirat bukan?
Lalu, siapa lagi nih, yang bakal jadi the next pengusaha mandiri sukses dunia akhirat? Kita kah? Siapa takut….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar