Sabtu, 04 Desember 2010

Malu Dalam Diri Wanita

Rasulullah SAW bersabda, ”Iman terdiri dari tujuh puluh cabang lebih, dan rasa malu adalah satu bagian dari iman” (HR. Muslim)
Allah menfitrahkan wanita itu malu dan tertutup. Berkurangnya rasa malu pada banyak wanita terjadi ketika setan menggodanya sehingga menjauhkan wanita dari rasa malu dan menyeretnya kepada kebatilan. Tradisi dan langkah setan sejak Adam dan Hawa adalah melepaskan pakaian atau telanjang. Karena telanjang adalah cangkul yang paling kuat untuk merusak umat dan bangsa serta menghancurkan akhlak, juga agama dalam jiwa manusia. Tentu saja, setan berkonsentrasi pada wanita untuk menerapkan langkahnya dalam menanggalkan pakaian.
Wanita adalah fitnah yang paling berbahaya bagi laki-laki, sebagaimana sabda Nabi SAW, “Aku tidak meninggalkan fitnah yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada kaum perempuan,” (HR. Bukhari).
Nabi SAW juga pernah bersabda: “Dua kelompok termasuk penghuni Neraka, Aku (sendiri) belum pernah melihat mereka, yaitu seperti orang yg membawa cemeti seperti ekor sapi, dengannya mereka mencambuki manusia dan para wanita yg berpakaian (tetapi ) telanjang, bergoyang berlenggak lenggok, kepala mereka (ada suatu) seperti punuk unta yg bergoyang goyang. Mereka tentu tidak akan masuk Surga, bahkan tidak mendapat baunya. Dan sesungguhnya bau Surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian."(HR. Muslim, hadits no. 2128).
Setan-setan dari golongan jin dan manusia mengajak wanita untuk membebaskan diri dari rasa malu. Menurut mereka, rasa malu adalah batu sandungan bagi kemajuan dan kebebasan wanita. Katanya sih, pakaian dianggap kuno dan ketinggalan zaman jika pakaian wanita tersebut ‘tidak terbuka’. Semakin terbuka pakaian seorang wanita maka akan semakin dianggap high level dan modern. Maka dari itu, beberapa wanita zaman sekarang berlomba mempertontonkan aurat mereka. Seakan-akan mereka sudah tidak punya rasa malu lagi.
Seandainya ditakdirkan malu itu ada di dalam benda mati, maka rasa malu itu menjadikannya indah. Maka, bagaimana dengan manusia dan bagaimana dengan wanita yang menghasratkan keindahan dan perhiasan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar